Pengeluaran ASI
Apabila ASI berlebihan, sampai keluar
memancar,maka sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan lebih dahulu untuk menghindari
bayi tersedak atau enggan menyusu.Pengeluaran ASI juga berguna bagi ibu yang
bekerja bisa meninggalkan ASI untuk bayinya.
Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan
dua cara :
Pengeluaran dengan tangan : tangan ibu
dicuci dengan bersih,menyiapkan cangkir/gelas tertutup yang telah dicuci dengan
air mendidih.ibu melakukan pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari
pangkal ke arah aerola.dilakukan pemijatan secara merata mengelilingi payudara.
Pengeluaran dengan pompa
Bila payudara bengkak/ terbendung dan
puting susu terasa nyeri,maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa
payudara.Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh,tetapi pada payudara
yang lunak akan lebih sukar.Ada dua macam pompa,pompa tangan dan pompa
listrik,yang biasa digunakan adalah pompa Payudara tangan.
Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan
untuk beberapa saat.Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat
penyimpanan:
- Di udara bebas/terbuka : 6-8 jam
- Di lemari Es : 24 jam
- Di lemari pendingin/beku (-18° C) : 6
bulan
ASI yang didinginkan tidak boleh direbus
bila akan dipakai,karena kualitsnyaakan menurun,yaitu unsur kekebalannya.ASI
tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar,agar tidak terlalu
dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air panas.
Pemberian ASI peras
Perlu diperhatikan,jangan diberikan
dengan botol/dot,karena hal ini akan menyebabkan bayi “bingung puting”.Berikan
pada bayi dengan cangkir atau sendok,sehingga saat ibu menyusui langsung,bayi
tidak menolak menyusu.
Cara pemberian dengan menggunakan
cangkir :
Ibu atau yang memberi minum bayi,duduk
dengan memangku bayi.
Punggung bayi dipegang dengan lengan.
Cangkir diletakkan pada bibi bawah bayi.
Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir
dan biarkan bayi mengisap ASI dari dalam cangkir(saat cangkir dimiringkan).
Beri sedikit waktu istirahat saat bayi
menelan.
MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU YANG BERKERJA
Berikut ini adalah tugas
bidan dalam rangka memelihara aktifitas menyusui ASI pada ibu berkerja.
Aktifitas berikut dapat diberikan dalam bentuk penyuluhan atau selebaran yang
dapat dibagikan setiap kali ibu dating memeriksakan diri atau bayinya. Setiap
kali pertemuan antara bidan dan ibu menyusui, penting dilakukan pengkajian dan
evaluasi tentang aktifitas
menyusui ASI ibu tersebut dan segala
masalah atau hambatan yang dihadapi ibu atau keluarganya.
1. Beri pengertian ibu tentang
pentingnya ASI.
2. Jelaskan produser menyusui yang
benar.
3. Jelaskan berbagai factor yang dapat
menghambat keluarnya ASI.
4. Libatkan suami atau keluarga lain
yang terlibat lebih dominant dalam keluarga agar memahami dan dapat membantu
istri mempertahankan ASI.
5. Jangan memberi makan an tambahan
apapun kepada bayi sebelum bayi berumur 6 bulan.
6. Susui sesering mungkin selama ibu
cuti berkerja, minimal 2 jam sekali.
7. Biasakan pada malam hari untuk
menyusui bayi.
8. Porsi makan malam diperbesar dan ibu
tidak perlu takut untuk menjadi gemuk.
9. Tambahkan susu satu gelas untuk ibu
sebelum tidur.
10. Susui bayi pada pagi hari, dan
keluarkan sampai payudara kosong setiap kali habis menyusui.ASI dapat disimpan
di dalam kulkas atau termos yang di beri es. Susu ini dapat di berikan kepada
bayi di rumah ketika ibu ada di kantor.
11. Cara menghangatkan ASI yang di
simpan dalam lemari esadalah dengan merendamnya dalam air hangat (suhu <50
derajat celcius)
12.Bangkitkan kepercayaan ibu bahwa ia
dapat memenuhi kebutuhan bayinya .
13. Bila ibu berkerja
sampai sore maka di tempat kerja ibu harus secara rutin memeras susu
dengan tangan dan menyimpan susu dalam
botol.
14. Pada malam hari usahakan bayi dapat
menyusu sedikitnya 3x.
15. Menu ibu menyusui harus dipenuhi.
16. Hindari stress (atasi stress dengan
baik)
17. Bayi jangan diberi susu selain ASI
18.Hindari penggunaan dot pada saat memberi
ASI, gunakan sendok kecil.
19. Bila putting susu lecet, pemberian
ASI jangan di hentikan, tetap di susui dan olesi luka dengan ASI sebelum dan
sesudah menyusui.
20. Segera konsultasi ke bidan atau
dokter bila ada keluhan selama menyusui.(babyorc)
Pengeluaran ASI
Apabila ASI berlebihan, sampai keluar
memancar,maka sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan lebih dahulu untuk
menghindari bayi tersedak atau enggan menyusu.Pengeluaran ASI juga berguna bagi
ibu yang bekerja bisa meninggalkan ASI untuk bayinya.
Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan
dua cara :
Pengeluaran dengan tangan : tangan ibu
dicuci dengan bersih,menyiapkan cangkir/gelas tertutup yang telah dicuci dengan
air mendidih.ibu melakukan pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari
pangkal ke arah aerola.dilakukan pemijatan secara merata mengelilingi payudara.
Pengeluaran dengan pompa
Bila payudara bengkak/ terbendung dan
puting susu terasa nyeri,maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa
payudara.Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh,tetapi pada payudara
yang lunak akan lebih sukar.Ada dua macam pompa,pompa tangan dan pompa
listrik,yang biasa digunakan adalah pompa Payudara tangan.
Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan
untuk beberapa saat.Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat
penyimpanan:
- Di udara bebas/terbuka : 6-8 jam
- Di lemari Es : 24 jam
- Di lemari pendingin/beku (-18° C) : 6
bulan
ASI yang didinginkan tidak boleh direbus
bila akan dipakai,karena kualitsnyaakan menurun,yaitu unsur kekebalannya.ASI
tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar,agar tidak terlalu
dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air panas.
Pemberian ASI peras
Perlu diperhatikan,jangan diberikan
dengan botol/dot,karena hal ini akan menyebabkan bayi “bingung puting”.Berikan
pada bayi dengan cangkir atau sendok,sehingga saat ibu menyusui langsung,bayi
tidak menolak menyusu.
Cara pemberian dengan menggunakan
cangkir :
Ibu atau yang memberi minum bayi,duduk
dengan memangku bayi.
Punggung bayi dipegang dengan lengan.
Cangkir diletakkan pada bibi bawah bayi.
Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir
dan biarkan bayi mengisap ASI dari dalam cangkir(saat cangkir dimiringkan).
Beri sedikit waktu istirahat saat bayi
menelan.
MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU YANG BERKERJA
Berikut ini adalah tugas bidan dalam
rangka memelihara aktifitas menyusui ASI pada ibu berkerja. Aktifitas berikut
dapat diberikan dalam bentuk penyuluhan atau selebaran yang dapat dibagikan
setiap kali ibu dating memeriksakan diri atau bayinya. Setiap kali pertemuan
antara bidan dan ibu menyusui, penting dilakukan pengkajian dan evaluasi
tentang aktifitas menyusui ASI ibu tersebut dan segala masalah atau hambatan
yang dihadapi ibu atau keluarganya.
1. Beri pengertian ibu tentang
pentingnya ASI.
2. Jelaskan produser menyusui yang
benar.
3. Jelaskan berbagai factor yang dapat
menghambat keluarnya ASI.
4. Libatkan suami atau keluarga lain
yang terlibat lebih dominant dalam keluarga agar memahami dan dapat membantu
istri mempertahankan ASI.
5. Jangan memberi makan an tambahan
apapun kepada bayi sebelum bayi berumur 6 bulan.
6. Susui sesering mungkin selama ibu
cuti berkerja, minimal 2 jam sekali.
7. Biasakan pada malam hari untuk
menyusui bayi.
8. Porsi makan malam diperbesar dan ibu
tidak perlu takut untuk menjadi gemuk.
9. Tambahkan susu satu gelas untuk ibu
sebelum tidur.
10. Susui bayi pada pagi hari, dan
keluarkan sampai payudara kosong setiap kali habis menyusui.ASI dapat disimpan
di dalam kulkas atau termos yang di beri es. Susu ini dapat di berikan kepada
bayi di rumah ketika ibu ada di kantor.
11. Cara menghangatkan ASI yang di
simpan dalam lemari esadalah dengan merendamnya dalam air hangat (suhu <50
derajat celcius)
12.Bangkitkan kepercayaan ibu bahwa ia
dapat memenuhi kebutuhan bayinya .
13. Bila ibu berkerja sampai sore maka
di tempat kerja ibu harus secara rutin memeras susu dengan tangan dan menyimpan
susu dalam botol.
14. Pada malam hari usahakan bayi dapat
menyusu sedikitnya 3x.
15. Menu ibu menyusui harus dipenuhi.
16. Hindari stress (atasi stress dengan
baik)
17. Bayi jangan diberi susu selain ASI
18.Hindari penggunaan dot pada saat
memberi ASI, gunakan sendok kecil.
19. Bila putting susu lecet, pemberian
ASI jangan di hentikan, tetap di susui dan olesi luka dengan ASI sebelum dan
sesudah menyusui.
20. Segera konsultasi ke
bidan atau dokter bila ada keluhan selama menyusui.(babyorc)
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah sedia mengisi dengan santun