Prediksi Soal

1.      pentingnya penerapan pasien safety di pelayanan kesehatan
jawab :
q  Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
q  Meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab) rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
q  Menurunnya KTD (kejadian tidak diharapkan) di rumah sakit.
q  Terlaksananya program-program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD (kejadian tidak diharapkan)

2.      Hubungan managemen resiko, pelayanan berkualitas dan pasien safety ?
Jawab :
pengelolaan resiko dengan cara Identifikasi Risiko dan potensi terjadinya risiko serta dilakukannya Analisis dan perbaikan : sistem dan pelaku sejak melakukan pelayanan pada pasien saat masuk sampai dengan keluar pelayanan kesehatan dapat mencegah Bahaya dan cedera sebagai tujuan tercapainya keselamatan pasien dimana keselamatan pasien merupakan salah satu indikator pelayanan berkualitas

3.      Kapan memulai menerapkan pasien safety di tempat kerja?
Jawab :
Sedini mungkin sebelum terjadi kejadian tidak diharapkan Mulai pasien masuk ke tempat pelayanan sampai meninggalkan tempat pelayanan harus dijamin keselamatannya, dengan melakukan langkah operasional sbb :
n Komitmen untuk keselamatan pasien
n Sosialisasi Keselamatan pasien
n Integrasi Keselamatan Pasien dalam perencanaan strategik/business plan
n Penetapan unit yang bertanggung jawab thd kegiatan keselamatan pasien
n Membangun budaya safety: no-blame culture
n Menetapkan indikator Keselamatan Pasien
n Penyusunan program keselamatan pasien dan manajemen risiko:
n 9 solusi keselamatan pasien
n Pelaporan dan investigasi jika terjadi KTD
n Implementasi
n Monitoring dan evaluasi

4.      Analisa resiko tindakan
Pemberian Obat
Resiko :
Ø  Salah obat                               (tidak pernah)
Ø  Salah dosis pemberian             (tidak pernah)
Ø  Salah waktu pemberian           (kadang-kadang)
Ø  Salah pasien                            (tidak pernah)
Ø  Salah cara pemberian obat      (tidak pernah)
Dampak resiko :
Ø  Dengan salah obat yang diberikan bisa terjadi adanya alergi,
Ø  Salah dosis pemberian tujuan daari terapi tidak tercapai,bahkan jika diberikan dalam dosis berlebih bisa berakibat resistensi sampai dengan kematian
Ø  Salah waktu pemberian : berakibat pada kerja obat yang tidak maksimal karena adanya macam obat dengan waktu paruh yang lama dan waktu paruh singkat.
Ø  Salah pasien : berakibat tujuan pemberian obat tidak tercapai,bahkan pada diri pasien yang menerima obat dapat berakibat
Ø  Salah cara pemberian.
Tiap golongan obat memiliki cara kerja yang berlinan,dengan cara pemberian yang salah maka efektifitas dari obat tidak bisa bekerja dengan baik. Jika kesalahan terjadi pada golongan obat tertentu bisa berakibat kematian.

Pemasangan infus
Resiko:
Ø  Pecah pembuluh darah                        (sering)
Ø  Peradangan area invasi jarum infus     (kadang)
Ø  Ketepan tetesan cairan                        (jarang)
Ø  Kesalahan cairan yang diberikan        (tidak pernah)
Dampak resiko :
Ø  Dengan pecahnya pembuluh darah vena berakibat nyeri yang mengganggu kenyamanan pasien
Ø  Adanya peradangan pada area invasi jarum dapat mengebabkan peningkatan suhu tubuh.
Ø  Semakit cepat tetesan diberikan akan memperberat beban jantung,hal ini yang menyebabkan sesak nafas.dan pada kasus tertentu dapan menyebabkan penumpukan cairan berlebih pada jaringan.
Ø  Pemberian cairan harus tepat sesuai dengan kasus penyakit.misal pada pasien dengan hiperglikemi jangan diberikan cairan glucosa.

Pemasangan kateter
Resiko :
Ø  Ketepatan Penggunaan ukuran kateter                                   (tidak pernah)
Ø  Prisip aseptik saat pemasangan                                               (tidak pernah)
Ø  Ketepatan jumlah penggunaan jelly/pelicin saat pemasangan (kadang-kadang)
Ø  Rentang waktu penggantian kateter                                       (kadang-kadang)
Ø  Striktur uretra                                                                          (jarang)
Dampak resiko :
Ø  Ukuran kateter harus benar benar disesuaikan dengan besar kecilnya ukuran uretra untuk menghindari terjadinya perlukaan uretra saat menggunakan ukuran yang terlalu besar. Apabila ukuran terlalu kecil akan mengakibatkan kebocoran.
Ø  Prinsip aseptik/steril, saat pemasangan kateter meminimalkan terjadinya infeksi
Ø  Dengan penggunaan jelly/pelicin dengan jumlah yang cukup dapat mengurangi resiko laserasi dan dapat mngurangi nyeri saat pemasangan
Ø  Terlalu lama pemasangan kateter dapat berakibat iritasi, perlengketan, infeksi, striktur pada uretra



Transfusi darah
Resiko :
Ø  Reaksi alergi                                        (jarang)
Ø  Salah pasien                                        (jarang)
Ø  Salah golongan darah                          (jarang)
Ø  Kerusakan sel darah                            (kadang-kadang)
Ø  Peradangan pada pembuluh darah      (jarang)
Dampak resiko :
Ø  Reaksi alergi dapat menimbulkan sesak nafas karena pembengkakan bronkhus.dapat juga berakibat urtikaria yang mengganggu kenyamanan pasien
Ø  Apabila terjadi kesalahan pemberian pada pasien ataupun salah golongan darah, dapat menimbulkan reaksi alergi sampai dengan kematian karena adanya penggumpalan darah
Ø  Karena waktu pemberian yang melewati batas waktu yang ditentukan maka terjadi kerusakan dari sel darah,sehingga darah tidak lagi memiliki fungsi walaupun telah masuk ke tubuh pasien
Ø  Peradangan pada pembuluh darah/plebitis akan mengganggu proses berjalannya transfusi darah.

Perawatan luka
Resiko :
Ø  Perluasan area luka                                          (frek. jarang)
Ø  Prinsip perawatan septik-aseptik                     (sering)
Ø  Frekwensi perawatan luka                              (jarang)
Ø  Prinsip balutan luka                                         (jarang)
Ø  Ketepatan penggunaan bahan antiseptik        (jarang)
Dampak resiko :
Ø  Dengan perawatan yang kurang stiril akan memperluas area luka karena terjadinya infeksi
Ø  Dengan prinsip tekhnik steril akan meminimalkan resiko infeksi pada luka
Ø  Dengan melihat jenis luka yg dirawat menentukan frekwensi perawatan luka.misal pada luka post operasi non infeksi cukup dilakukan perawatan luka 2 hari sekali untuk menghindari kontak langsung dg udara luar
Ø  Pada luka operasi yg bersih dan kering cukup menggunakan hipafik diganti 2 hari sekali,opsite 4 hari sekali,untuk menghindari kontak langsung dg udara yg tidak steril
Ø  Dengan jenis luka yg berbeda,berbeda pula jenis antiseptik yg berbeda pula

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memainkan Game PS2 Melalui Slot USB Flashdisk

Cara membuat orgasme mengunakan jari tangan

Video Untuk Laki-Laki (Video For The Male)