Keselamatan Pasien
Keselamatan Pasien Oleh : Jumingin
di
Sarana Pelayanan Kesehatan
Pokok bahasan
Latar belakang tentang keselamatan pasien
Beberapa pengertian yang terkait dengan keselamatan pasien
Bagaimana Implementasi Keselamatan Pasien
Latar belakang
Keselamatan pasien merupakan isu utama akhir-akhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri
Kepedulian pengambil kebijakan, manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien
Berbagai seminar, workshop, dan pelatihan banyak diadakan: patient
safety, risk management, clinical audit, patient safety indicators – dg berbagai motif.
Studi 1999 yang dilakukan oleh UGM: Prevalensi error berspektrum cukup luas: 1,8 % – 88.9 %.
10 Fakta tentang Keselamatan Pasien
(WHO)
Fakta 1
Keselamatan Pasien adalah isu kesehatan global
yang serius à Th 2002
negara2 anggota WHO menyepakati Resolusi Majelis Kesehatan Dunia tentang Keselamatan Pasien.
Fakta 2
Di negara maju 1 dari 10 pasien mendapat cedera saat mendapat perawatan RS à berbagai KTD.
Fakta 3
Di negara berkembang à kemungkinan cedera lebih besar daripada negara maju. Risiko HAI/ infeksi nosokomial di negara berkembang 20 x lipat lebih tinggi dari pada di negara maju.
Fakta 4
Setiap saat, 1.4 juta orang di seluruh dunia menderita infeksi nosokomial à Hand hygiene paling esensial utk menurunkan HAI dan resistensi AM.
Fakta 5
Min, 50% alat kedokteran di negara berkembang tak dapat/ sebag yang dpt digunakan krn kurangnya keahlian/ bahan pokok à diagnostik & terapi tak dapat dilakukan à substandar à KTD
Fakta 6
Di bbrp negara, proporsi injeksi dengan spuit/ jarum
reused tanpa sterilisasi sebesar 70% à jutaan orang
terpapar infeksi à 1.3 juta orang meninggal, terutama
Krn patogen mll aliran darah: virus
hepatitis B,hepatitis C, Dan HIV.
Fakta 7
Lebih dari 100 juta orang mendapat terapi bedah karena berbagai alasan medis. Problem terkait keselamatan operasi di negara maju separuhnya adalah KTD yang dapat dicegah yang menyebabkan kematian atau disabilitas.
Fakta 8
Manfaat ekonomi meningkatkan keselamatan pasien à perpanjangan perawatan, biaya tuntutan, HAI, kehilangan penghasilan, disabilitas: US$ 6 miliar - US$ 29 miliar /tahun.
Fakta 9
Industri penerbangan & nuklir: 1 dari 1 000 000 peluang penumpang pesawat akan mendapat cedera >< 1
dari 300 peluang cedera selama perawatan kesehatan.
Fakta 10
Pengalaman pasien & kesehatannya adalah jantung dari gerakan keselamatan pasien. Aliansi Dunia untuk Keselamatan Pasien dengan 40
champions (yang dulunya pernah mengalami KTD) –> membantu membuat pelayanan kesehatan menjadi lebih aman di seluruh dunia.
Hasil studi ttg adverse event di berbagai negara
- New York (1991) : 3.7 %
- Canada (2004) : 7.5 %
- Colorado (1999) : 3.3 %
- UK (2000) :
11 %
- France (2004) : 8.9 %
- Denmark (2001) : 9 %
- N Zealand (2001) : 13 %
- Australia (1994) : 13 %
- Indonesia (1999) : 1,8 % – 88.9
%.
The modern hospital …
PRESIDENT CLINTON:
TAKING NEW STEPS TO ENSURE PATIENT SAFETY
TAKING NEW STEPS TO ENSURE PATIENT SAFETY
"Ensuring patient
safety is not about fixing blame. It's about fixing problems in an increasingly
complex system; about creating a culture of safety and an environment where
medical errors are not tolerated."
President Bill Clinton
Tuesday, December 7, 1999
Tuesday, December 7, 1999
CLINTON-GORE ADMINISTRATION
ANNOUNCES NEW ACTIONS TO IMPROVE PATIENT SAFETY AND ASSURE HEALTH CARE QUALITY
Goal to Reduce Preventable Medical Errors By 50 Percent Within Five Years
February 22, 2000
Goal to Reduce Preventable Medical Errors By 50 Percent Within Five Years
February 22, 2000
Pengertian Patient Safety
Keselamatan pasien (patient safety) : reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang
optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003)
Wayne
Jowett, Kehilangan Nyawa Akibat Dokter Salah Suntik ..!
Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan kesehatan
(McCaffrey & Hagg-Rickert, Risk Management Handbook, pp 100-104, 2004)
(McCaffrey & Hagg-Rickert, Risk Management Handbook, pp 100-104, 2004)
Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien
Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis
Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain
Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
Risiko financial
Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb)
Keselamatan Pasien di Sarana Pelayanan Kesehatan:
Upaya upaya yang dirancang untuk: mencegah terjadinya “adverse outcomes/events” (hasil/kejadian yang tidak diharapkan, yang disebahkan bukan oleh kondisi pasien) sebagai akibat “tindakan yang tidak aman”
atau “kondisi laten”
Penyebab terjadinya
kejadian tidak diharapkan (KTD=Adverse event)
kejadian tidak diharapkan (KTD=Adverse event)
Tindakan yang tidak aman (unsafe act):
Human error:
Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah persepsi)
Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk ingat)
Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam merencanakan asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan, kesalahan dalam mengambil keputusan klinis
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
Kondisi laten (latent condition):
Sistem yang kurang tertata yang menjadi predisposisi terjadinya error
Sumber daya yang tidak memenuhi persyaratan
Error dapat terjadi dalam bentuk tindakan:
Melakukan yang semestinya tidak dilakukan (commission)
atau
Tidak melakukan yang semestinya dilakukan (omission)
Melakukan yang semestinya tidak dilakukan (commission)
atau
Tidak melakukan yang semestinya dilakukan (omission)
Potensi terjadinya risiko
dan kesalahan sepanjang jalan proses pelayanan rawat jalan
dan kesalahan sepanjang jalan proses pelayanan rawat jalan
Type of medication errors
Apa kita peduli ?
Apa kita peduli ?
Tujuh standar keselamatan pasien
1. Hak pasien:
Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi ttg rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD
2. Mendidik pasien dan keluarga:
Sarana kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Sarana kesehatan menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien:
Sarana kesehatan harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien:
Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien secara terintegrasi
Pimpinan menjamim berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko keselatan pasien dan program menekan atau mengurangi KTD
Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan ttg keselamatan pasien
Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja rumahsakit serta meningkatkan keselamatan pasien
Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja rumahsakit dan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Sarana kesehatan menyediakan proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
Sarana kesehatan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan dan ememlihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien:
Sarana kesehatan merencanakan dan mendisai proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Tujuh langkah menuju kesematan pasien
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien:
Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil
2. Pimpin dan dukung staf anda:
Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tetnagn keselamatan pasien
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko:
Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian hal yang potensial bermasalah
4. Kembangkan sistem pelaporan:
Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumahsakit mengatur pelaoran kepada KKPRS
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien:
Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien:
Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien:
Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan sistem pelayanan
Bagimana mewujudkan keselamatan pasien
Tiga kegiatan yang saling melengkapi dalam mewujudkan keselamatan pasien:
Preventing
errors (mencegah errors) à risk management
Making errors
visible (membuat errors mudah dikenali)
Mitigating the
effects of errors (meminimalkan akibat dari errors)
(Quality Interagency Coordination Task Force, 2000:
www.quic.gov/report/toc.htm)
Risk management
Lakukan identifikasi kemungkinan terjadi error/risiko
Lakukan upaya:
Pencegahan supaya error tidak terjadi
Pencegahan untuk meminimalkan risiko:
Mengenali faktor-faktor yang potensial berisiko dan menghilangkan/meminimalkan faktor-faktor tersebut
Kalau error/risiko terjadi, lakukan upaya untuk meminimalkan akibatnya
Proses manajemen risiko
Kerangka kerja
Implementasi
Implementasi
Keselamatan Pasien
Langkah operasional
Komitmen untuk keselamatan pasien
Sosialisasi Keselamatan pasien
Integrasi Keselamatan Pasien dalam perencanaan strategik/business plan
Penetapan unit yang bertanggung jawab thd kegiatan keselamatan pasien
Membangun budaya safety: no-blame culture
Menetapkan indikator Keselamatan Pasien
Penyusunan program keselamatan pasien dan manajemen risiko:
9 solusi keselamatan pasien
Pelaporan dan investigasi jika terjadi KTD
Implementasi
Monitoring dan evaluasi
Contoh framework
Isi dari kerangka kerja
Latar Belakang
Kebijakan, strategi dan objektif dari upaya keselamatan pasien (dan manajemen risiko)
Prinsip Dasar, Dimensi, dan indikator keselamatan pasien
Program/Kegiatan Keselamatan Pasien (dan manajemen risiko)
Tahapan Pelaksanaan
Kebijakan, Strategi, Objektif
Filosofi: Keselamatan adalah prioritas
Kebijakan:
Direksi, praktisi klinis, dan seluruh karyawan rumahsakit berkomitmen untuk membangun sistem pelayanan rumahsakit yang aman sebagai bagian integral dari peningkatan mutu klinis dan mutu pelayanan kepada masyarakat
Tidak ada pelayanan kesehatan dan pelayanan masyarakat yang mutlak aman dan tidak berisiko, tetapi kami akan berupaya untuk meningkatkan keselamatan dan mutu pelayanan yang kami sediakan
Strategi:
Pembudayaan keselamatan pasien pada seluruh jajaran organisasi
Implementasi manajemen risiko diseluruh unit pelayanan dengan prioritas pada unit-unit yang kritikal
Investigasi dan tindak lanjut terhadap setiap KTD
Pendidikan dan pelatihan keselamatan pasien dan manajemen risiko
Komunikasi tentang keselamatan pasien
dsb
Tujuan:
Meningkatkan keselamatan pasien
Meminimalkan risiko yang ada dalam pelayanan di rumahsakit baik risiko pasien maupun risiko bagi karyawan
Sasaran:
Meminimalkan terjadinya KTD
Seluruh karyawan mendapat pelatihan keselamatan pasien dan manajemen risiko
Evidence based practices diterapkan di semua SMF
100 % KTD diinvestigasi dan ditindaklanjuti
dst
Prinsip dasar
Keselamatan adalah tanggung jawab setiap karyawan
Pasien adalah pusat perhatian dalam pelayanan
Perspektif pelanggan diperhatikan
Menekankan pentingnya keselamatan dan mutu
Prosedur yang sedehana, tidak kaku, dan mudah dijangkau
Kerangka kerja yang bersifat umum, mudah dipahami, dan dapat dilaksanakan
Praktik berbasis evidens atau “best practices” yang dapat dipertanggung jawabkan
Indikator
Kejadian operasi salah sisi
Kegagalan upaya penyelamatan pasien gawat darurat
Kejadian pasien jatuh dari tempat tidur
Kejadian salah transfusi
Kejadian infeksi luka operasi
Kejadian sepsis post operasi
Komplikasi anestesi
Kejadian kematian pada pasien dg “low mortality DRG”
dsb
1. Komunikasi efektif
Komunikasi dengan pasien: pasien sebagai partner dalam upaya kesembuhan pasien
Komunikasi ttg risiko
Open disclosure
Informed Consent
Respek terhadap pasien dan memperhatikan nilai budaya
2. Mengenal, mencegah, dan mengelola KTD
Mengenal, melaporkan, dan mengelola KTD dan KNC
Mengelola risiko
Memahami dan menganalisis jika terjadi error
Mengelola komplain
3. Menggunakan evidens dan informasi
Menggunakan “best available evidence” dalam praktik pelayanan klinis
Menggunakan tehnologi informasi untuk meningkatkan keselamatan
4. Bekerja dengan aman
Kerja tim dan kepemimpinan
Memahami faktor manusia
Memahami kompleksitas organisasi
Menyediakan pelayanan yang berkesinambungan
Mengelola kelelahan dan stres dalam bekerja
5. Bekerja profesional dan etis
Memelihara kebugaran dalam bekerja
Perilaku yang profesional dan etis
6. Belajar berkelanjutan
Pembelajaran di tempat kerja
Pendidikan di tempat kerja
7. Isu-isu spesifik (prioritas)
Mencegah tindakan salah sisi, salah prosedur, salah terapi
Pemberian obat yang aman
dsb
Program Kerja
Program kerja disusun sesuai dengan kerangka kerja.
Program jangka menengah
Program tahunan
Masuk dalam perencanaan penganggaran à renja rumahsakit
Terimakasih
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah sedia mengisi dengan santun