Asal Usul Atau Sejarah Selamat Ulang Tahun
Berikut adalah beberapa penulisan tentang Selamat Ulang Tahun. Itu dapat dinyatakan sejarah atau asal usul?
Dewasa ini, banyak masyarakat kita yang merayakan
ulang tahun tanpa mengetahui asal-usulnya. Berbagai model makanan dan
minuman mereka siapkan, aneka macam perhiasan mereka pajang, berbagai
kalangan mereka undang. Semua itu hanya untuk satu tujuan, merayakan
hari kelahiran yang merupakan hari bersejarah dalam kehidupan mereka.
Memang, tidak banyak orang yang mengetahui sejarah
ulang tahun. Mayoritas diantara kita yang suka merayakan ulang tahun
alasannya hanya mengikuti tradisi orang-orang sebelum kita. Lantas,
apakah ulang tahun itu ada sejarahnya? Atau ia hanya media bagi
orang-orang Barat untuk memalingkan umat Islam dari ajaran syariat
mereka? Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita simak pemaparan berikut ini.
Sejarah Ulang Tahun
Tradisi pesta ulang tahun pertama kali dimulai di
Eropa. Diawali dengan adanya ketakutan akan datangnya roh jahat tatkala
seseorang berulang tahun. Sebagai langkah proteksi, diundanglah
teman-teman dan keluarga saat seseorang berulang tahun agar mereka
memberikan do`a dan pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun.
Mereka juga memberikan kado kepada orang yang berulang tahun. Hal ini
dipercaya dapat memberikan rasa gembira kepadanya sehingga dapat
menghalau roh-roh jahat tersebut.
Banyak simbol yang diasosiasikan dengan ulang tahun
sejak ratusan tahun silam, misalnya kue. Mengapa perayaan ulang tahun
harus menggunakan kue? Salah satu cerita menyebutkan karena waktu dulu
bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewa bulan,
Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang mempresentasikan
bulan purnama.
Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula
di Jerman yang disebut sebagai “Gerbutstagorten” adalah salah satu tipe
kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah
kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan
roti.
Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun
adalah penggunaan lilin ulang tahun yang biasa diletakkan di atas kue.
Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka kepada dewa Artemis juga
meletakkan lilin-lilin di atasnya agar membuat kue tersebut terlihat
terang menyala seperti bulan.
Beberapa orang menyatakan bahwa lilin diletakkan
dengan alasan keagamaan. Beberapa orang Jerman meletakkan lilin besar di
tengah-tengah kue mereka sebagai pertanda terangnya kehidupan. Sebagian
lagi percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan
mereka ke surga.
Saat ulang tahun mereka juga meniup semua lilin
yang ada disitu sambil mengucapkan pengharapan di dalam hati. Mereka
melakukan semua itu karena percaya bahwa meniup semua lilin yang ada
dalam satu embusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya
diadakan supaya orang yang ulang tahun dapat meniup lilinnya.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa
pesta ulang tahun diadakan pada kali pertama dengan tujuan untuk
mengusir roh jahat yang mengganggu orang yang berulang tahun. Itulah
yang mereka sangkakan sehingga mereka mengadakan pesta dan mengundang
teman dan kerabat agar roh-roh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang
tahun.
Selanjutnya, pesta ulang tahun mengalami
perkembangan dan penambahan, diantaranya keluarga dan teman yang
diundang datang sambil membawa kado atau bunga untuk diberikan kepada
orang yang berulang tahun. Jika orang yang diundang tidak bisa
menghadiri pesta ulang tahun, biasanya mereka mengirimkan kartu ucapan
selamat ulang tahun. Tradisi mengirimkan kartu ucapan dimulai di Inggris
sekitar 100 tahun yang lalu.
Itulah sejarah ulang tahun yang tujuan dan motifnya
jelas berseberangan dengan ajaran syariat Islam. Selanjutnya, sebagai
seorang Muslim, bagaimana kita menyikapi fenomena yang sudah menjamur di
masyarakat ini? Kalau kita telisik lebih jauh, ada perbedaan pendapat
dari beberapa ‘ulama dalam menyikapi perayaan ulang tahun. Sebagian
diantara mereka ada yang melarang dan sebagian lagi membolehkannya.
Untuk lebih lengkapnya mengenai pendapat ‘ulama tentang perayaan ulang tahun ini, tunggu tulisan selanjutnya ya.
_________________
Ulang tahun atau Milad (dalam bahasa arab) pertama kali dimulai di
Eropa. Dimulai dengan ketakutan akan adanya roh jahat yang akan datang
pada saat seseorang berulang tahun, untuk menjaganya dari hal-hal yang
jahat, teman-teman dan keluarga diundang datang saat sesorang berulang
tahun untuk memberikan do’a serta pengharapan yang baik bagi yang
berulang tahun. Memberikan kado juga dipercaya dapat memberikan rasa
gembira bagi orang yang berulang tahun sehingga dapat mengusir roh-roh
jahat tersebut.
Merayakan ulang tahun merupakan sejarah lama. Orang-orang jaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti hari kelahiran mereka, karena waktu itu mereka menggunakan tanda waktu dari pergantian bulan dan musim. Sejalan dengan peradaban manusia, diciptakanlah kalender. Kalender memudahkan manusia untuk mengingat dan merayakan hal-hal penting setiap tahunnya, dan ulang tahun merupakan salah satunya.
Banyak simbol-simbol yang diasosiasikan atau berhubungan dengan ulang tahun sejak ratusan tahun lalu. Ada sedikit penjelasan mengapa perayaan ulang tahun harus menggunakan kue.Artemis Diana Salah satu cerita mengatakan, karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewi bulan, Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang merepresentasikan bulan purnama. Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “Geburtstagorten” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti.
Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke dewi Artemis juga meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan (gibbons, 1986). Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan “Terangnya Kehidupan” (Corwin,1986). Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga.
Saat ini banyak orang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Mereka percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya diadakan supaya orang yang berulang tahun dapat meniup lilinnya.
Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “Happy Birthday” akan membawa kebahagiaan.
Pada pesta ulang tahun pertama kalinya, pesta diadakan karena orang menduga akan adanya roh jahat yang mengganggu mereka. Jadi mereka mengundang teman dan kerabat untuk menghadiri pesta ulang tahun mereka sehingga roh-roh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang tahun. Dalam pesta-pesta selanjutnya banyak dari keluarga dan teman yang membawa kado atau bunga untuk yang berulang tahun.
Saat ini kebanyakan pesta ulang tahun diadakan untuk bersenang-senang. Jika orang yang di undang tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun, biasanya mereka akan mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun. Tradisi mengirimkan kartu ucapan dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu (Motomora, 1989). Pada awal mulanya hanya raja saja yang dirayakan ulang tahunnya (mungkin disinilah awal mulanya tradisi topi ulang tahun bermula). Seiring waktu berlalu, anak-anak juga di ikutsertakan dalam pesta ulang tahun. Pesta ulang tahun untuk anak-anak pertama kali terjadi di Jerman dan dinamakan “kinderfeste”. Tetapi saat ini, pesta ulang tahun bisa diadakan oleh siapa saja, terutama yang punya uang…
Merayakan ulang tahun merupakan sejarah lama. Orang-orang jaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti hari kelahiran mereka, karena waktu itu mereka menggunakan tanda waktu dari pergantian bulan dan musim. Sejalan dengan peradaban manusia, diciptakanlah kalender. Kalender memudahkan manusia untuk mengingat dan merayakan hal-hal penting setiap tahunnya, dan ulang tahun merupakan salah satunya.
Banyak simbol-simbol yang diasosiasikan atau berhubungan dengan ulang tahun sejak ratusan tahun lalu. Ada sedikit penjelasan mengapa perayaan ulang tahun harus menggunakan kue.Artemis Diana Salah satu cerita mengatakan, karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewi bulan, Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang merepresentasikan bulan purnama. Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “Geburtstagorten” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti.
Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke dewi Artemis juga meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan (gibbons, 1986). Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan “Terangnya Kehidupan” (Corwin,1986). Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga.
Saat ini banyak orang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Mereka percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya diadakan supaya orang yang berulang tahun dapat meniup lilinnya.
Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “Happy Birthday” akan membawa kebahagiaan.
Pada pesta ulang tahun pertama kalinya, pesta diadakan karena orang menduga akan adanya roh jahat yang mengganggu mereka. Jadi mereka mengundang teman dan kerabat untuk menghadiri pesta ulang tahun mereka sehingga roh-roh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang tahun. Dalam pesta-pesta selanjutnya banyak dari keluarga dan teman yang membawa kado atau bunga untuk yang berulang tahun.
Saat ini kebanyakan pesta ulang tahun diadakan untuk bersenang-senang. Jika orang yang di undang tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun, biasanya mereka akan mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun. Tradisi mengirimkan kartu ucapan dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu (Motomora, 1989). Pada awal mulanya hanya raja saja yang dirayakan ulang tahunnya (mungkin disinilah awal mulanya tradisi topi ulang tahun bermula). Seiring waktu berlalu, anak-anak juga di ikutsertakan dalam pesta ulang tahun. Pesta ulang tahun untuk anak-anak pertama kali terjadi di Jerman dan dinamakan “kinderfeste”. Tetapi saat ini, pesta ulang tahun bisa diadakan oleh siapa saja, terutama yang punya uang…
Source: fauzikun.wordpress.com
_________________________________
Ulang tahun adalah hari kelahiran seseorang,
menandai hari dimulainya kehidupan di dunia. Perayaan ulang tahun biasa
dilakukan dengan mengadakan pesta atau syukuran. Hadia merupakan lambang atau
tanda ucapan selamat yang ditujukan untuk orang yang berulang tahun. Ulang
tahun atau yang biasa disebut milad dalam bahasa arab pertama kali dimulai di
Eropa. Peryaan ultah pada waktu itu dimaksudkan untuk mengusir roh-roh jahat
yang akan datang pada orang yang berulang tahun dan para tamu undangan seperti
teman atau keluarga berdoa untuk mengusir roh jahat tersebut. Memberikan kado
juga dipercaya dapat mengusir roh jahat tersebut. Merayakan ulang tahun sudah
dilakuakan sejak dulu. Orang-orang jaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti
hari kelahiran mereka, karena waktu itu mereka menggunakan tanda waktu dari
pergantian bulan dan musim. Sejalan dengan peradaban manusia, diciptakanlah
kalender. Kalender memudahkan manusia untuk mengingat dan merayakan hal-hal
penting setiap tahunnya, dan ulang tahun merupakan salah satunya. Banyak
simbol-simbol yang diasosiasikan atau berhubungan dengan ulang tahun sejak
ratusan tahun lalu contohnya kue. Salah satu cerita mengatakan, dahulu bangsa
Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewi bulan, Artemis. Mereka
menggunakan kue berbentuk bulat yang merepresentasikan bulan purnama. Simbol
lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun
di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke dewi Artemis juga
meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang
menyala sepeti bulan. Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat
lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang
mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang
jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan
“Terangnya Kehidupan”. Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan
membawa pengharapan mereka ke surga. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika
kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi
kenyataan. Jadi dengan memakan “Happy Birthday” akan membawa kebahagiaan dan
dengan meniup lilin-lilin yang ada diatas kue dalam satu tiupan dipercaya akan
membawa nasib baik. Pada pesta ulang tahun biasanya ada yang mengirimkan kartu
ucapan selamat ulang tahun sebagai pertanda bahwa orang yang diundang tidak
bisa datang. Tradisi mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun ini pertama
kali dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu. Dan pesta ulang tahun
anak-anak pertama kali dimulai di Jerman yang diberi nama “kinderfeste”.
__________________________________
Hukum Merayakan Ulang Tahun dan Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Bagi Umat Islam
- Dalam catatan di Tabloid NOVA, 679/XIV, 4 Maret 2001, ternyata
tradisi perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad
silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang
tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk
melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan
kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan
puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga
dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para
setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang
tahun. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.
Berdasarkan catatan tersebut, awalnya
perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin,
karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi
mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun
seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi
orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya
yang punya duit.
Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam.
Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun
kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid
Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan
Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.
Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan.
Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat
catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi
umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan
Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan
tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil
menguasai Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta
dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena
mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara
mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para
sahabatnya.
Untuk menyadarkan
kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin
menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian
disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya
mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke
seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan
kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian, berkobarlah semangat
jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke
pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa.
Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta ulang tahun.
Kembali
ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan Islam. Tapi
warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika kita
melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi orang-orang
Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta ultah tentu
saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita melakukannya, maka
termasuk dosa.
Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).
Dalam riwayat lain.
Rasulullah SAW bersabda : “Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhari Muslim).
Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.
Mungkin
ada pertanyaan seperti ini, “Bolehkah merayakan ulang tahun dalam arti
berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat, sehat, takwa,
panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan cara dan isi
doa yang syar’i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya seperti cara
Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?”
Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar.
Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti
ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah
syara’ menyebutkan : “Idza ijtama’a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala.”
Artinya, “Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang
haram mengalahkan yang halal.” (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).
Dengan
demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai “berdoa dan
makan-makan”, dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai
kaidah syar’i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari
ultah, maka hukumnya –wallahu a’lam bi ash shawab– menurut pemahaman
kami adalah mubah secara syar’i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar
karena yang dilakukan pada faktanya adalah “berdoa plus makan-makan”,
yang mana keduanya adalah boleh secara syar’i. Lagi pula hal itu
dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi
pertemuan halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan
pada hari ultah. Wallahu a’lam.
Allah SWT Berfirman : “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. ali Imrân [3] : 85). dan “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. al-Isrâ’ [17] : 36).
Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur’an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba’in karya Imam Nawawi).
Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?
Perayaan
ulang tahun adalah bid'ah. Mengapa? Ada dua landasan yang diikuti oleh
umat Islam: Qur'an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini kemudian
terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang kemudian
tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum sempat
melaksanakannya.
Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk ke dalam golongan itu. Perayaan hari lahir ini telah tercipta sejak jaman Nabi Nuh as. Salah satu anaknya kemudian mengadakan perayaan hari lahirnya. Karenanya, umat muslim yang memiliki prinsip hidup yang unik tidak diperbolehkan untuk mengikuti kaum lain, apalagi kaum kafir dan nonmuslim. Kegiatan yang mengikuti tradisi umat lain dinamakan juga tasyabbuh.
Ustad Maknun Prawiro mengatakan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan dalam agama Islam, yakni:
1. Mengikut-ikutii kaum lain
2. Pluralisme
3. Pendangkalan aqidah
Tentu saja tak seorang pun dari kita ingin menyebabkan kerusakan dalam agama Islam bukan? Apalagi mengucapkan selamat ulang tahun saya rasa adalah hal yang sepele. Tapi, ini berkaitan dengan bid'ah, dan orang yang melakukan bid'ah tak termasuk umat Rasulullah saw yang mendapat syafaat.
Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk ke dalam golongan itu. Perayaan hari lahir ini telah tercipta sejak jaman Nabi Nuh as. Salah satu anaknya kemudian mengadakan perayaan hari lahirnya. Karenanya, umat muslim yang memiliki prinsip hidup yang unik tidak diperbolehkan untuk mengikuti kaum lain, apalagi kaum kafir dan nonmuslim. Kegiatan yang mengikuti tradisi umat lain dinamakan juga tasyabbuh.
Ustad Maknun Prawiro mengatakan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan dalam agama Islam, yakni:
1. Mengikut-ikutii kaum lain
2. Pluralisme
3. Pendangkalan aqidah
Tentu saja tak seorang pun dari kita ingin menyebabkan kerusakan dalam agama Islam bukan? Apalagi mengucapkan selamat ulang tahun saya rasa adalah hal yang sepele. Tapi, ini berkaitan dengan bid'ah, dan orang yang melakukan bid'ah tak termasuk umat Rasulullah saw yang mendapat syafaat.
Merayakan dan mengucapkan
selamat ultah juga tidak ada contohnya dari Nabi dan para sahabat,
sehingga dilarang dalam Islam, bahkan jatuh ke dalam tasyabbuh/
menyerupai orang kafir.
dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka." [HR. Abu Daud dan Ahmad]
dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka." [HR. Abu Daud dan Ahmad]
Teposliro : ultahku.com-uniqpost.com-asrizal.web.id-kicaukata.tumblr.com_http://agungadiaryono.blogspot.com/2012/05/kehamilan-dibagi-atas-3-smester.html
Tumbas : $Usaha
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah sedia mengisi dengan santun