Keluarga Berencana Sistem Kalender (KBA)
KBA KALENDER
Penulisan ini bertujuan untuk memudahkan Kami mengumpulkan arsip di masa pendidikan.
Temukan pendukung tulisan di bawah ini.
>> KALENDER AGUNG | DAFTAR PUSTAKA | PANDUAN WIRAUSAHA<<
>> DOWNLOAD <<
A.
Pengertian
KB sistem kalender adalah usaha untuk
mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan badan selama masa subur seorang
wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih
tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas).
Metode kalender atau pantang berkala
merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) yang paling tua.Pencetus KBA sisitem
kalender ini adalah dr.Kanus (ahli kebidanan dari viena) dan dr.Ogino
berpendapat (ahli ginekologi dari jepang).Metode ini berdasarkan pada siklus
haid/menstruasi wanita.Knaus berpendapat bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari
sebelum, menstruasi tetapi dapat terjadi antara 12-16 hari selum menstruasi
berikutnya.Hasil penelitian keduanya menjadi dasar sistem KBA sitem kalender.
Metode kalender ini sangat baik dan
efektif jika dilakukan secara baik dan benar dengan penggunaan sistem kalender
setiap pasanagan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilanya.
B.
Cara mengetahui masa
subur.
1.
Bila siklus haid teratur (28 hari)
:
a) Hari pertama dalam siklus haid
dihitung sebagai hari ke-1
b) Masa subur adalah hari ke-12 hingga
hari ke- 16 dalam siklus hari
c) contohnya sebagai berikut :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 8
Januari,tanggal 8 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke 12 jatuh
pada tanggal 19 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 23 Januari. Jadi masa
subur yaitu sejak tanggal 19-23 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami
isteri tidak boleh melakukan hubungan dengan istri (Hubungan badan). karena
bila melanggar kemungkinan sang istri hamil sangat besar.
2.
Bila siklus haid tidak teratur
a)
Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6
siklus).Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga
hari pertama haid berikutnya.
b)
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18.
Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama
6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
c)
Rumus :
1)
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
2) Hari terakhir masa subur = Jumlah
hari terpanjang – 11
3) Contoh : Seorang isteri mendapat
haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari
(mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya). Perhitungannya : 26-18 = 8
dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari
hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama.setelah
lewat dari itu baru boleh.
C. Hal yang menyebabkan
tidak efektif dalam sistem kalender adalah :
1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan
hidup sel sperma dalam saluran reproduksi (seperma
mampu bertaha selama 3 hari)
2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,diinterprestasikan
sebagai menstruasi.Hal ini meneyebabkan perhitungan masa tidak subur sebelum
dan setelah ovulasi menjadi tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi
tidak tepat.
3. Pemantauan
masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi
dengan perubahan jenis mukus/lendir serviks yang menyertainya.
5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari
berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak
subur menjadi tidak tepat.
D. Keuntungan
KB kalender
1. Ditinjau dari
segi ekonomi :
KB kalender dilakukan secara alami dan
tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk untuk untuk membeli alat kontrasepsi
2. Dari segi
kesehatan :
sistem kalender ini jelas jauh lebih
sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya
memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).
3. Dari segi
psikologis :
yaitu sistem kalender ini tidak
mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom
misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan
untuk ketat berpantang selama masa subur.
E. Kerugian
1. Kemungkinan kegagalan
yang jauh lebih tinggi.ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang mendalam
untuk mengetahui dengan pasti masa subur, karena tidak ada yang bisa menjamin
ketepatan perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara alami,
2. kedua pasangan
tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang
ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang yang cukup lama dapat membuat
pasangan tidak bisa menanti dan melakukan hubungan pada waktu berpantang.
3. Kerugian lain
dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum hari pertama haid yang
akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan haid yang tidak teratur, saat
terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan.
4. ada kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid
teratur oleh salah satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak datang pada
saat semestinya.
F. Indikasi
Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi
dalam prakteknya sukar menentukan pada saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit
wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi variasi.
G. Efektifitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur,
efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak
teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6 – 42. Metode kalender akan lebih
efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode
kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa
subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan
minimal enam kali siklus menstruasi.
H. Kontraindikasi
1. Wanita yang ditinjau dari umur
paritas atau masalah kesehatan membuat kehamilannya beresiko
2. Wanita yang belum haid (menyusui dan
postpartum)
3.
Pasangan yang tidak mau bekerja
sama selama kurun waktu tertentu dalam siklus haid
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah sedia mengisi dengan santun