ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.S DENGAN MASALAH UTAMA PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN An.V DI KELURAHAN CANGKREP KIDUL PURWOREJO

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.S DENGAN MASALAH UTAMA PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN An.V DI KELURAHAN CANGKREP KIDUL PURWOREJO


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners
Stase Keperawatan Keluarga




http://1.bp.blogspot.com/_iXKO7xnOF_4/SWbvkxuJHfI/AAAAAAAAAIw/0riuKbWRbjs/S259/Logo.jpg




Disusun Oleh:
AGUNG ADI ARYONO
NIM A31200566



PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2013
PENGESAHAN


Laporan  Kasus
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.S DENGAN MASALAH UTAMA PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN An.V DI KELURAHAN CANGKREP KIDUL PURWOREJO

Telah disetujui pada tanggal :


Mengetahui :

Pembimbing Lahan


PARTOMO, S.Kep.Ns

Pembimbing Akademik


MARSITO, S.Kep.Kom

Ka Prodi S1 Keperawatan


HERNIYATUN, M.Kep, Sp. Mat




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................... 4
B.     Tujuan................................................................................................... 4
1.      Tujuan Umum................................................................................ 4
2.      Tujuan Khusus............................................................................... 4
BAB II ASKEP KELUARGA

LAMPIRAN ...................................................................................................
                                                                                                                                





BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuahan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Harapan dilakukan keperawatan keluarga adalah dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam menhatasi masalah kesehatan secara mandiri.
Permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat Indonesia pada zaman kini adalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi pada anak. Salah satu cara mencegah kekurangan gizi pada anak dengan mengontrol atau mengatur pemenuhan nutrisi pada anak. Kurang nafsu makan atau nafsu makan menurun dapat berdampak pada masalah kekurangan nutrisi dari kebutuhan. Hal-hal yang dapat mengurangi nafsumakan pada anak diantaranya tidak suka dengan makanan tersebut, bentuk makanan, rasa makan, dan aroma makan. Dari itu maka akan mempengaruhi nafsu makan dan akan berpengaruh terhadap pemenuhan nutrisinya.
B.     TUJUAN UMUM
Mampu melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan nutrisi kurang dari kebutuhan pada keluarga Tn.S.
C.    TUJUAN KHUSUS
a.       Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada anggota keluarga dengan masalah utama nutrisi kurang dari kebutuhan pada keluarga Tn.S.
b.      Mampu menganalisis dan merumuskan masalah keperawatan keluarga berdasarkan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.S.
c.       Mengetahui efektifitas tindakan keperawatan keluarga yang diberikan pada pasien dengan masalah keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan pada keluarga Tn.S.




BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. S
Tanggal pengkajian : 20 Juni 2013
A.    Data Umum
  1. Nama KK                    : Tn. S
  2. Usia                             : 31 tahun
  3. Alamat                                    : RT 04 RW 02 Ds Cangkrep kidul Purworejo
  4. Pekerjaan KK              : Karyawan swasta
  5. Pendidikan KK           : SMA
  6. Komposisi Keluarga    :
NO
Nama
Umur
Jns Kel.
Hub. Dg KK
Pendidikan
Keterangan
1
2

Ny. W
An. V

29 th
6 th

P
P

Istri
Anak

SMP
SD



  1. Ny.K
     
    Genogram:
 







            
            : Laki-laki hidup
            : Wanita masih           
            : Dalam satu rumah
            : Meninggal

  1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S termasuk keluarga Nuclear Family yaitu dalam satu rumah terdiri dari ayah, ibu dan anak.


  1. Budaya
Suku bangsa Jawa, bahasa sehari-hari yang digunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.dalam keluarga tidak ada pantangan makanan dan ada istiadat yang mengikat.
  1. Agama
Semua anggota keluarga menganut agama Islam,taat menjalankan agama
  1. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. S bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta  dengan gaji Rp 1.000.000 bila lembur sebulan dapat tambahan Rp 500.000, Ny.W juga bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta dengan penghasilan Rp 750.000. sedangkan kebutuhan dalam sebelum kurang lebih Rp. 1.000.000
  1. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Keluarga melakukan kegiatan tiap hari  di rumah nonton TV bersama. Dua bulan sekali keluarga berkunjung ke rumah nenek dan kakek dengan naik sepeda motor.

B.     Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
  1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.S saat ini dengan adanya anak sekolah SD masuk tahapan perkembangan  keluarga dengan usia anak sekolah. Tn.S dan istrinya berusaha mensosialisasikan anak-anak dan prestasi anaknya dengan mengikutkan anaknya les pelajaran, mereka kadang pergi berduaan dengan harapan dapat mempertahankan hubungan suami istri, dan Ny.W selalu mendukung pekerjaan dari TN.S
  1. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Sedangkan tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah Tn.S dan istrinya tidak setiap hari bisa mengantar anaknya pergi ke sekolah, keluarga minta bantuan ibu dari Ny.W untuk mengantar anaknya ke sekolah
  1. Riwayat kelurga inti
Tn. S dan Ny.W berasal dari lingkungan yang berbeda, hanya agama yang sama, mereka berpacaran kurang lebih satu tahun.Imunisasi TT dilakukan sebelum menikah sebagai syarat pernikahan.Anaknya telah mendapat imunisasi lengkap seperti dalam kartu menuju sehat yang dimiliki ada fasilitas kesehatan dari perusahaan mereka bekerja
  1. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.S dari keluarga ada riwayat kencing manis (DM) yaitu Ny.K yang sudah meninggal, kakak laki-laki juga mengalami kencing manis. Sedangkan istrinya tidak ada riwayat penyakit keturunan

C.    Pengkajian Lingkungan
  1. Karakteristik rumah
Rumah lantai 1 tembok, kerangka beton, lantai keramik , jumlah ruangan ada 8 ruang, setiap ruangan dan kamar ada jendela yang bisa di buka dan terang, peletakan perabotan rumah diatur sesuai dengan tempat dan ukuran barang. Kamar mandi ada dua lantai dengan bak  dan lantai keramik, jenis pembuangan limbah keluarga dengan resapan di belakang rumah kurang lebih 5 meter. Sumber air dari mata air, air bersih, tidak berwarna, tidak berbau atau berasa. Keluarga merasa nyaman tinggal dalam rumah. Tidak ada lahan di luar rumah untuk tanaman atau di buat taman, namun ada tanaman dalam pot di depan rumah.
  1. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Pekerjaan tetangga bermacam-macam antara lain guru, pegawai swasta, dan bengkel. Kerja bakti dilakukan satu RT setiap enam bulan sekali atau kalau ada acara khusus seperti adanya lomba kebersihan tingkat RT tiap tahun pada bulan Agustus.
  1. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.S tinggal di wilayah tersebut sudah lama sejak menikah.. Transportasi ada angkutan sampai ke kota kecamatan. Untuk menjangkau fasilitas kesehatan keluarga Tn.S naik sepeda motor bila ke rumah sakit, sedangkan jalan kaki karena tetangga ada seorang  perawat.
  1. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Waktu dipakai untuk berkumpul keluarga bila pulang bekerja pada sore hari dan malam hari kecuali hari libur kadang lembur. Interaksi dengan masyarakat dilakukan bahkan Tn.S dipercaya menjadi pengurus RT sebagai seksi sosial. Sedangkan Ny.W sering mengikuti kegiatan arisan ibu-ibu RT juga ada kegiatan demo misanya kosmetik, peralatan rumah tangga.
  1. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.S ada fasilitas jaminan kesehatan dari perusahaannya sebagai orang sehat bila anaknya sakit diperiksakan sesuai jatah dokter perusahaan atau dibawa ke rumah sakit, bila sakitnya mendadak sementara di bawa ke bidan atau perawat terdekat.

D.    Struktur Keluarga
  1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga selalu berkomunikasi terutama Tn.S menerapkan komunikasi terbuka, bila ada anggota keluarga yang kurang benar mereka saling mengingatkan.
  1. Struktur keluarga
Tn.S dan Ny.W saling mengisi dan Tn.S sebagai kepala keluarga diberi otoritas untuk mengambil keputusan dalam mengendalikan perilaku di keluarganya, sedang dalam mendidik anak Tn.S da Ny.W menyadari merupakan tugas bersama.
  1. Struktur peran
Tn.S sebagai sebagai kepala keluarga dapat penghasilan dari perusahaan dan kadang ada tambahan lemburan. Ny.W bekerja dan dapat penghasilan juga dari perusahaannya.An.V sebagai anak sekolah yang perlu perhatian dari orang tua dan bimbingan..
  1. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn.S sangat memperhatikan tentang kesehatan anggota keluarga sehingga diterapkan perilaku yang dapat menjaga kesehatan keluarga. Dalam segi nilai-nilai moral diterapkan berdasarkan agama yang dianut oleh keluarga yaitu islam yang rohmatalil alamin.

E.     Fungsi Keluarga
  1. Fungsi afektif
Anggota keluarga yang tinggal dalam rumah itu saling mendukung dan saling menyayangi, mencintai dan memiliki. Permasalahan keluarga dibicarakan bersama-sama antara Tn.S dan Ny.W baik masalah ekonomi, dalam mendidik anak saling mengisi. Anak-anak diajarkan untuk dapat menjadi anak soleh dan bermanfaat bagi sesama
  1. Fungsi sosialisasi
Baik Tn.S maupun Ny.W mampu menjalankan fungsi sosialnya. Kegiatan-kegiatan di wilayahnya dapat diikutinya bila tidak bisa hadir selalu memberikan alasan yang jelas, juga kegiatan keagamaan dapat diikuti dengan baik.
  1. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn.S mampu menyediakan kebutuhan sehari-hari, baik  makanan, pakaian, dan perlindungan serta merawat bila ada anggota keluarga yang sakit. Tentang sehat sakit merupakan sesuatu yang harus disyukuri dan sebagai manusia diberi akal dan kemampuan untuk berusaha bagaiman menjaga kesehatan yang diberikan Tuhan.
Keluarga mengenal penyakit-penyakit batuk pilek yang ringan, untuk penyakit-penyakit atau masalah kesehatan yang mendetail masih bertanya pada petugas kesehatan bila sedang memeriksakan anaknya atau kalau ada penyuluhan. Keluarga menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan alat-alat yang diapakai untuk anaknya dan menyediakan bahan-bahan makanan yang baik dan cocok untuk keluarga dan anak-anaknya.
Keluarga merasa kasihan kondisi anaknya yang pertama tampak kurus, seperti kurang gizi karena sulit untuk makan, keluarga sudah mencoba dibawa ke dokter perusahaan, di beri vitamin tetapi masih sulit makannya. Ny.W belum mengetahui akibat yang mendetail bagi anak yang kurang gizi. Keluarga sudah mengambil keputusan untuk memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan namun belum ada hasil yang diharapkan.
  1. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.S da Ny.W mempunyai 1 orang anak perempuan. Metode yang dipakai untuk mengendalikan jumlah keluarga ikut KB spiral sesuai anjuran petugas kesehatan. Dan berharap nanti akan mempunyai anak laki-laki.
  1. Fungsi ekonomi
Dalam hal ekonomi keluarga Tn.S merasa mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan dibantu Ny.W baik pangan, sandang dan papan. Keluarga juga mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di sekitarnya maupun dari perusahaan.

F.     Stres dan Koping Keluarga
  1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn.S adalah bila anak-anak ditinggal bekerja oleh kedua orang tua mereka dititipkan sama tetangga yang belum mengenal secara baik tentang kesehatan dan pertumbuhan perkembangan anak serta nilai yang dianut ada perbedaan. Anak V kurang nafsu untuk makan di rumah, sehari 1-2 kali saja.
Jangka panjang adalah bila anak-anak sudah bertambah  keluarga membutuhkan fasilitas yang lebih baik paling tidak ada roda empat.
  1. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.S memberikan respon stressor yang ada dengan berdiskusi dengan istrinya terutama keadaan keluarga yang berhubungan dengan pertumbuhan anak-anaknya. Keluarga juga memberikan pengertian dan pengarahan kepada tetangga yang dititipi anaknya. Untuk penyakit keturunan Tn.S mengadakan konsultasi dengan dokter perusahaan sehingga mempunyai pengetahuan bagaimana mencegah penyakit itu tidak terjadi padanya. Tn.S dan Ny.W memulai menyisihkan sebagian penghasilannya agar ke depan dapat membeli roda empat.

G.    Harapan Keluarga terhadap Perawat Berhubungan dengan Masalah yang Dihadapi
Keluarga Tn.S merasa tersanjung dengan kunjungan yang dilakukan petugas kesehatan, sehingga dapat memberi informasi yang lebih tentang perilaku sehat, apalagi menghadapi pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang bertambah besar dan berharap kalau ada waktu petugas kesehatan diperbolehkan datang kembali. Dan berharap tidak hanya keluarganya saja yang dapat kunjungan tetapi keluarga yang lain juga.

H.    Pemeriksaan Fisik
Tn.S
Keadaan umum : baik, tampak sehat
Tanda vital      : TD: 120/80 mmHg, nadi: 80 x/menit, RR: 20 x/mnt, suhu: 36,5 0C
Rambut              : lurus, tidak rontok
Mata                   : tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga               : tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Mulut                 : bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada                  : simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen           : datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia             : selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas          : tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit                   : sawo matang, tampak bersih

Ny.W
Keadaan umum : baik, tampak sehat
Tanda vital      : TD: 110/70 mmHg, nadi: 84 x/menit, RR: 22 x/mnt, suhu: 36,5 0C
Rambut           : berombak, hitam, tidak rontok
Mata                : tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga            : tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Mulut              : bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada               : simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen        : datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia          : selalu dijaga kebersihannya, tidak keputihan, tidak haemoroid
Extremitas       : tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit                : sawo matang, tampak bersih

An.V
Keadaan umum : baik, tampak sehat
Tanda vital        : nadi: 108 x/menit, RR: 28 x/mnt, suhu: 37 0C
BB/TB               : 16 kg / 120 cm sebulan yang lalu BB 16,5 kg / 120 cm
Rambut           : lurus, tidak rontok
Mata                 : tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga            : tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung            : simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut              : bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada               : simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen        : datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia          : selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas       : tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit                : sawo matang, tampak bersih.

I.       Pengkajian Masalah Psikiatrik
Keluarga Tn.S merasa menjalani hidup ini dengan senang dan selalu mensyukuri apa yang sudah diberikan sama Yang Kuasa. Bila ada masalah Tn.S dan Ny.W berembug bersama untuk mencari jalan keluar, bila belum ada jalan keluar mereka meminta pendapat atau saran orang tua dari Ny.W. yang dekat dengan rumah dan tidak lupa dilakukan berdoa.

J.      Aktifitas Kehidupan Sehari-hari
Makanan menjadi perhatian keluarga baik bahan makanan maupun cara memasaknya. Kebutuhan cairan dalam keluarga selalu dicukupi. Eliminasi dalam keluarga tidak menjadi masalah karena fasilitas sudah ada dalam rumah dan mereka berusaha untuk memberikan perilaku sehat bagi anak-anaknya. Kebersihan rumah tiap hari di sapu, pengepelan lantai tiga hari sekali.

ANALISA DATA

NO
DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
1
DO:
BB/TB: 16 kg / 120 cm sebulan yang lalu BB 16,5 kg / 120 cm
DS:
Ø  Keluarga merasa kasihan kondisi anaknya yang pertama tampak kurus, seperti kurang gizi karena sulit untuk makan, keluarga sudah mencoba dibawa ke dokter perusahaan, di beri vitamin tetapi masih sulit makannya.
Ø  Ny.W belum mengetahui akibat yang mendetail bagi anak yang kurang gizi.
Ø  Keluarga sudah mengambil keputusan untuk memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan namun belum ada hasil yang diharapkan.
Ø  Jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn.S adalah kasihan bila anak-anak ditinggal bekerja oleh kedua orang tua mereka dititipkan sama tetangga yang belum mengenal secara baik tentang kesehatan dan pertumbuhan perkembangan anak.
Ø  Keluarga Tn.S merasa tersanjung dengan kunjungan yang dilakukan petugas kesehatan, sehingga dapat memberi informasi yang lebih tentang perilaku sehat, apalagi menghadapi pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang bertambah besar dan berharap kalau ada waktu petugas kesehatan diperbolehkan dating kembali
Ø  Keluarga juga memberikan pengertian dan pengarahan kepada tetangga yang dititipi anaknya.

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang kurang nafsu makan
Perubahan nutrisi kurang kebutuhan anak V pada keluarga Tn.S
2
DO: -

DS:
Ø  Dua bulan sekali keluarga berkunjung ke rumah nenek dan kakek dengan naik sepeda motor.
Ø  Jangka panjang adalah bila anak-anak sudah besar keluarga membutuhkan fasilitas yang lebih baik paling tidak ada roda empat.


Potensial peningkatan kesejahteraan pada keluarga Tn.S
3
DS:
Ø  Tn.S dari keluarga ada riwayat kencing manis (DM) yaitu Ny.S yang sudah meninggal, kakak laki-laki juga mengalami kencing manis. Sedangkan istrinya tidak ada riwayat penyakit keturunan

Penyakit yang diturunkan oleh ibu dari Tn.S
Resiko terjadi penyakit DM pada Tn.S

SKALA PRIORITAS

DP:  Perubahan nutrisi kurang kebutuhan anak V pada keluarga TN. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang kurang nafsu makan
NO
KRITERIA
SKOR
BOBOT
PEMBENARAN
1
Sifat masalah
Skala: kurang sehat
3/3
3/3X3: 3
BB badan anak yang kurang dari standar, merupakan kondisi yang kurang gizi dan anak dalam kondisi di bawah garis merah
2
Kemungkinan masalah dapat diatasi
Skala:mudah
2/2
2/2X2: 2
Kesabaran, cara menyajikan makanan, kemampuan keluarga untuk memberikan makanan pada anak.
3
Potensial masalah dapat dicegah
Skala:tinggi
3/3
3/3X1: 1
Dengan dukungan ekonomi keluarga Tn.S maka masalah dapat diatasi, tinggal pendekatan dan cara dalam memberikan makanan pada anak
4
Menonjolnya masalah
Skala: masalah berat, harus segera ditangani
2/2
2/2X1: 1
Anak tampak kurus, keluarga sudah berusaha untuk konsultasi petugas kesehatan, dan pernyataan kasihan dari Tn.S
                Total skor                                                   7

DP: Potensial peningkatan kesejahteraan keluarga Tn. S
NO
KRITERIA
SKOR
BOBOT
PEMBENARAN
1
Sifat masalah
Skala: keadaan sejahtera
1/3
1/3X1: 1/3
Keluarga Tn.S merasa cukup ekonomi dan selalu mensyukuri
2
Kemungkinan masalah dapat diatasi
Skala: mudah
2/2
2/2X2: 2
Keluarga dapat memulai dari sekarang untuk menyisihkan dari sebagian pengahsilannya
3
Potensial masalah dapat dicegah
Skala:cukup
2/3
2/3X1: 2/3
Dengan keadaan Tn.S dan Ny.W pemenuhan untuk membeli roda empat dapat tercapai
4
Menonjolnya masalah
Skala:ada masalah tetapi idak perlu ditangani
1/2
1/2X1: 1/2
Merupakan kebutuhan jangka panjang dan belum perlu tindakan yang segera
Total skor                                                                 3,5

DP:  Resiko terjadi penyakit DM pada Tn. S berhubungan dengan penyakit keturunan dari ibu Tn. S
NO
KRITERIA
SKOR
BOBOT
PEMBENARAN
1
Sifat masalah
Skala: ancaman kesehatan
2/3
2/3X1:2/3
Dengan adanya dari ibu Tn.S yang sakit DM, maka dapat terjadi ancaman pada Tn.S karena ada faktor keturunan
2
Kemungkinan masalah dapat diatasi
Skala: mudah
2/2
2/2X2: 2
Karena Tn.S berpengalaman dan sering melakukan konsultasi kesehatan dengan petugas kesehatan di perusahaan
3
Potensial masalah dapat dicegah
Skala: tinggi
3/3
3/3X1: 1
Tn.S termasuk peduli dengan kesehatan sehingga potensial sekali untuk mencegah penyakit itu terjadi
4
Menonjolnya masalah
Skala masalah berat harus segera ditangani
2/2
2/2X1: 1
Karena suatu resiko bagi Tn.S demi masa depan Tn.S dan keluarganya sehingga perlu di jaga sedini mungkin
           Total Skor                                                   4 2/3

Prioritas diagnosa keperawatan
  1. Perubahan nutrisi kurang kebutuhan anak V pada keluarga TN. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang kurang nafsu makan
  2. Resiko terjadi penyakit DM pada Tn. S berhubungan dengan penyakit keturunan dari ibu Tn.S
  3. Potensial peningkatan kesejahteraan keluarga Tn. S
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Evaluasi
Rencana Tindakan
Umum
Khusus
Kriteria
Standar

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan An.V pada keluarga Tn.S
Keluarga mengetahui tetang perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Keluarga mampu

Menyebutkan pengertian dari nutrisi.

Zat gizi apa saja yang diperlukan tubuh.

Tujuan Nutrisi Pada Usia Sekolah.

Makanan sehari untuk anak sekolah

Bahaya makanan jajanan
Keluarga mampu menjawab pertanyaan / menjelaskan tentang
-          Pengertian dari nutrisi
-          Zat gizi apa saja yang diperlukan tubuh
-          Tujuan Nutrisi Pada Usia Sekolah
-          Makanan sehari untuk anak sekolah
-          Bahaya makanan jajanan


Ada peningkatan berat badan An.V setelah 1 minggu pemberian nutrisi yang cukup.
Menjelaskan pengertian dengan benar.

Menyebutkan 3 zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Menyebutkan 3 manfaat nutrisi pada usia sekolah.

Menyebutkan 3 jenis makan yang dibutuhkan dalam satu hari.

Menyebutkan 3 bahaya konsumsi jajanan.






Berat badan meningkat 1 kg dalam 1 minggu setelah pemberian nutrisi yang cukup.
Penkes tentang perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.

Motivasi keluarga untuk memperhatikan nutrisi anak.
Resiko terjadi penyakit DM pada Tn. S berhubungan dengan penyakit keturunan dari ibu Tn.S

Keluarga mengetahui tentang penyakit DM
Keluarga tidak terjadi atau menderita penyakit DM.

Keluarga mampu

menjelaskan tentang pengertian DM

Penyebab DM

Tanda dan gejala DM

Komplikasi DM

Penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus (DIIT
Keluarga mampu memjawab pertanyaan / menjelaskan tentang
-          Pengertian DM
-          Penyebab DM
-          Tanda dan gejala DM
-          Komplikasi DM
-          Penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus (DIIT)
Keluarga dapat menjelasakan pengertian pengertian DM

Keluarga dapat menyebutkan 3 tanda dan gejala DM

Keluarga dapat menyebutkan 3 kompliksai penyakit DM

Keluarga dapat menyebutkan 3 penatalaksanan penderita DM
(diit)
Penkes tentang penyakit DM

Motivasi keluarga untuk waspada terdap penyakit DM.
Potensial peningkatan kesejahteraan keluarga Tn. S

Semangat hidup sehat dan menjaga kesehatan keluarga.
Keluarga selalu dalam keadaan sehat.
Tidak ada anggota keluarga dalam keadaan sakit kurun waktu 1 bulan.
Keluarga telah menggunakan pelayanan kesehatan.
Motivasi keluarga untuk menjaga kesehatan keluarga dan memanfaatkan pelayanan kesehatan secara maksimal



CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa.
Tgl dan waktu
Implementasi
Evaluasi
Paraf

Perubahan nutrisi kurang kebutuhan An.V pada keluarga Tn.S
6 Juli 2013
11.00 s.d 11.45 WIB
Penkes tentang perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.
Anjurkan keluarga untuk motivasi makan cukup dan teratur
Keluarga kooperatif.

Keluarga mampu menjawab pertanyaan / menjelaskan tentang
-          Pengertian dari nutrisi
-          Zat gizi apa saja yang diperlukan tubuh
-          Tujuan Nutrisi Pada Usia Sekolah
-          Makanan sehari untuk anak sekolah
-          Bahaya makanan jajanan

Resiko terjadi penyakit DM pada Tn. S berhubungan dengan penyakit keturunan dari ibu Tn.S

6 Juli 2013
10.00 s.d 10.45 WIB
Penkes tentang DM
Keluarga kooperatif.

Keluarga mampu memjawab pertanyaan / menjelaskan tentang
-          Pengertian DM
-          Penyebab DM
-          Tanda dan gejala DM
-          Komplikasi DM
-          Penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus (DIIT)

Potensial peningkatan kesejahteraan keluarga Tn. S

6 Juli 2013
11.30
Motivasi keluarga untuk menjaga kesehatan keluarga dan memanfaatkan pelayanan kesehatan secara maksimal
Keluarga kooperatif.

Keluarga mengatakan akan merusaha menjaga kesehatan keluarga.

Keluarga akan memanfaatkan program kesehatan dari pemerintah dan memanfaatkan pelayanan kesehatan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memainkan Game PS2 Melalui Slot USB Flashdisk

Cara Membuat Tulisan Unik Menarik dan Kreatif Online

Cara Memasang Audio/Musik/Mp3 di blog Otomatis mengulang