Provesi dengan Tugas Guru

PROFESI VS TUGAS GURU

A. Profesi Guru Di Mata Masyarakat

berbagai wacana muncul dalam masyarakat tentang profesi guru. tanggapan tersebut bisa baik dan bisa buruk. Apalagi di zaman yang dipenuhi oleh hiruk pikuk pencarian jati diri ini. Beberapa pergeseran nilai yang terjadi di tengah masyarakat, kini mulai berdampak pada profesi guru. Tentunya dampak disini tidak selalu berorientasi negatif. Berikut adalah beberapa fakta di lapangan yang dapat kita jadikan sebagai suatu dasar tentang kemerosotan pandangan masyarakat terhadap profesi guru.
Banyak kalangan mulai meragukan kapabilitas dan kredibiltas guru. Perannya sebagai pengajar dan pendidik mulai dipertanyakan. Misinya sebagai pencetak generasi pinunjul terampil dan bermoral belum sepenuhnya terwujud. Para pelajar kita justru kian menjauh dari kondisi ideal seperti yang diharapkan. Yang lebih memperihatinkan, para pelajar itu dinilai mulai kehilangan kepekaan moral, terbius ke dalam atmosfer zaman yang serba gemerlap, tersihir oleh perikehidupan yang memburu selera dan kemanjaan nafsu, terjebak ke dalam sikap hidup instan. Tawur antarpelajar merajalela, pesta “pil setan” menyeruak, pergaulan bebas semakin mencuat ke permukaan.
Contoh kecil lain yaitu seorang guru yang tergoda keimanannya, lalu mau mengorbankan kewibawaannya, dan berani mengorbankan nilai idealismenya yang tinggi tersebut atas penawaran pihak swasta yang menggeluti usaha penerbitan buku pelajaran. Dari sisi bisnis ini baik, asal dilakukan sesuai dengan prosedur bisnis. Akan tetapi, kenyataan di lapangan jauh berbeda. Banyak guru yang melupakan kaidah standar mutu. Yang mereka utamakan, asal mendapat pemasukan uang sehingga apa pun bisa di lakukan. Tentu saja hal ini membuat beberapa masyarakat awam berpendapat bahwa guru adalah “penjual buku”.
Maraknya peristiwa kekerasan guru kepada siswa belakangan menyebabkan kemorosotan profesi guru semakin menjadi-jadi.
Meskipun penghargaan masyarakat terhadap guru kian merosot. Akan tetapi minat masyarakat akan profesi guru semakin tinggi. Hal ini terlihat dari semakin tingginya minat calon mahasiswa terhadap program studi kependidikan di berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya itu bahkan pemilik gelar non kependidikan pun berbondong-bondong mengejar sertifikat akta IV. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini tentunya tidak akan terlepas dari kebutuhan masyrakat akan pekerjaan.
Dibeberapa kalngan elite profesi guru pun tak jarang dikatakan sebagai profesi yang tidak begitu dianggap. Apakah hal ini disebabkan oleh incm guru yang tidak begitu besar?
Memang kalau kita kaji terus akan banyak pertanyaan yang muncul tentang profesi guru di mata masyarakat. Akan tetapi, sebagai salah satu insan pendidikan sudah selayaknya kita semua mencarikan solusi untuk mengangkat profesi guru.

B. Tugas Guru

Dalam konsep pendidikan guru, L P T K menegaskan bahwa tugas guru meliputi tugas personal, tugas sosial dan tugas profesional, dengan demikian komponen yang dipersyaratkan juga menyangkut kompentensi personal, kompentensi sosial, dan kompentensi profesional. Dalam bahasan ini kita bahas ketiga tugas guru tersebut.
1.Tugas personal.
Tugas pribadi ini menyangkut pribadi guru, itulah sebabnya setiap guru perlu menatap dirinya dan memaharni konsep dirinya. Guru itu digugu dan ditiru. Dalam bukunya Student teacher in Action, P Wiggens menulis tentang potret diri sebagai pendidik, la menuliskan bahwa seorang guru harus mampu berkaca pada dirinya sendiri. Bila ia berkaca pada dirinya, ia akan melihat bukan satu pribadi, tetapi tiga pribadi yaitu : - Saya dengan konsep diri saya [ self Concept ] - Saya dengan ide diri saya [ self Idea ] - Saya dengan realita diri saya [ self Reality setelah mengajar guru perlu mengadakan refleksi did. la bertanya pada diri sendiri, apakah ada hasil yang diperoleh dari hasil didiknya ? atau selesai mengajar ia bertanya pada dirinya sendiri apakah siswa mengereti apa yang telah dia ajarkan ?.
2. Tugas sosial
Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan. Mengajar dan mendidik adalah tugas memanusiakan manusia. Guru punya tugas sosial. Menurut Langeveld, 1955 " Guru adalah seorang penceramah jaman". Lebih seram lagi tulisan Ir, Soekamo tentang " Guru dalam Masa Pembangunan". Dia menyebutkan pentingnya guru dalam masa pembagunan. Tugas guru adalah mengabdi kepada masyarakat. Oleh karena itu tugas guru adalah tugas pelayanan manusia [gogos Humaniora).
3. Tugas profesional
Sebagai suatu profesi, guru melaksanakan peran profesi [profesional role]. Sebagai peran profesi, guru memiliki kualifikasi profesional, seperti yang telah dikernukakan, kualifikasi profesional itu antara lain ;menguasai pengetahuan yang diharapkan sehingga ia dapat memberi sejumlah pengetahuan kepada siswa dengan hasil yang baik.


Diterbitkan di: 04 Januari, 2010   

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/1960923-profesi-guru-vs-tugas-guru/#ixzz1wPkl1L9X

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam Jenis Bisnis Online Yang Menghasilkan Uang

Cara Memainkan Game PS2 Melalui Slot USB Flashdisk

Cara Memasang Audio/Musik/Mp3 di blog Otomatis mengulang