Penatalaksanaan diabetes mellitus
A.
Penatalaksanaan
Tujuan
utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan
kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta
neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar
glukosa darah normal.
Ada 5 komponen
dalam penatalaksanaan diabetes :
1.
Diet
2.
Latihan
3.
Pemantauan
4.
Terapi (jika diperlukan)
5.
Pendidikan
B. Pengkajian
§
Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
§
Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan
Sebelumnya
Berapa lama klien
menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa,
bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan
klien untuk menanggulangi penyakitnya.
§
Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah,
Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
§
Sirkulasi
Adakah riwayat
hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki
yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
§
Integritas Ego
Stress, ansietas
§
Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
§
Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah,
tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
§
Neurosensori
Pusing, sakit kepala,
kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan.
§
Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
§
Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
§
Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
C. Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
- Kekurangan volume cairan
- Gangguan integritas kulit
- Resiko terjadi injury
D. Intervensi
- Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak.
Tujuan : kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
§
Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien
yang tepat
§
Berat badan stabil atau penambahan ke arah
rentang biasanya
Intervensi :
§
Timbang berat badan setiap hari atau sesuai
dengan indikasi.
§
Tentukan program diet dan pola makan pasien dan
bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
§
Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri
abdomen / perut kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna,
pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.
§
Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan
(nutrien) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya
melalui oral.
§
Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan
ini sesuai dengan indikasi.
§
Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti
perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar,
peka rangsang, cemas, sakit kepala.
§
Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
§
Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.
§
Kolaborasi dengan ahli diet.
- Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
Tujuan : kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital
stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik,
haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi :
§
Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan
TD ortostatik
§
Pantau pola nafas seperti adanya pernafasan
kusmaul
§
Kaji frekuensi dan kualitas pernafasan,
penggunaan otot bantu nafas
§
Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor
kulit dan membran mukosa
§
Pantau masukan dan pengeluaran
§
Pertahankan untuk memberikan cairan paling
sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung
§
Catat hal-hal
seperti mual, muntah dan distensi lambung.
§
Observasi adanya kelelahan yang meningkat,
edema, peningkatan BB, nadi tidak teratur
§
Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin
dengan atau tanpa dextrosa, pantau pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)
- Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer).
Tujuan :
gangguan integritas kulit dapat berkurang atau menunjukkan penyembuhan.
Kriteria Hasil :
Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak terinfeksi
Intervensi :
§
Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna,
edema, dan discharge, frekuensi ganti balut.
§
Kaji tanda vital
§
Kaji adanya nyeri
§
Lakukan perawatan luka
§
Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.
§
Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.
- Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan
Tujuan : pasien tidak mengalami injury
Kriteria Hasil : pasien dapat memenuhi kebutuhannya tanpa mengalami
injury
Intervensi :
§
Hindarkan lantai yang licin.
§
Gunakan bed yang rendah.
§
Orientasikan klien dengan ruangan.
§
Bantu klien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari
§
Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan
posisi
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah sedia mengisi dengan santun