Hubungan Hamil dengan Torch (Cytomegalo Virus)
TORCH.
Kata yang satu ini akhir-akhir ini sering kita dengar, terutama yang
kaitannya dengan kehamilan dan ibu hamil. Meskipun belum banyak pelaku
kehamilan dan praktisi medis yang mengantisipasi mengenai hal ini,
keberadaan virus ini perlu diwaspadai mengingat pada beberapa kasus
gagal hamil dan kelainan kandungan yang terjadi, sebagian besar di
antaranya disebabkan oleh infeksi kelompok virus ini.
Apakah sebenarnya TORCH?
TORCH adalah kelompok infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis virus, yaitu Toxoplasma gondii, virus Rubella, CMV (Cytomegalo Virus), dan virus Herpes Simplex 2 (HSV II).
Apa dan siapa yang dapat diserang oleh virus ini?
TORCH menyerang semua jaringan organ tubuh termasuk
sistem saraf yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran,
kadiovaskular dan metabolisma tubuh. Dapat menginfeksi pada anak-anak
hingga usia dewasa.
Gejala-gejala apa yang ditunjukkan bila seseorang terinfeksi Torch?
Gejala
klinis yang ada umumnya tidak berupa gejala spesifik yang signifikan
sehingga sulit membedakannya dengan penyakit lain, atau bahkan gejala
yang timbul sama sekali tidak tampak sehingga keberadaan virus ini sulit
terdeteksi. Keluhan yang sering timbul adalah pusing, vertigo, migran,
penglihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang
sendi, nyeri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan
beberapa keluhan lainnya. Meskipun demikian gejala-gejala tersebut belum
tentu membuktikan adanya infeksi TORCH.
Untuk mendeteksi keberadaan virus ini secara akurat, pemeriksaan laboratorium adalah tindakan yang paling dianjurkan.
Mengapa hal ini perlu diwaspadai oleh ibu hamil atau calon ibu hamil?
Meskipun
gejala yang dialami ibu hamil cenderung tidak tampak, namun virus ini
berdampak serius bagi janin yang ada dalam kandungan. Bila terinfeksi
pada ibu hamil, virus ini dapat menyebabkan terjadinya berbagai kasus
kehamilan dan kandungan seperti kelainan kehamilan dan kandungan,
terganggunya tumbuh-kembang janin yang menyebabkan cacat fisik dan
mental pada janin, dan menyebabkan terjadinya abortus spontan/ keguguran
atau kematian janin, pada beberapa kasus bahkan dapat terjadi berulang kali sehingga menjadikan sulit untuk hamil.
Bagaimana Cara Pencegahannya dan Dapatkah Diobati?
Tiap
virus dalam kelompok Torch ini memiliki cara penularan yang
berbeda-beda, karena itu dapat memiliki cara-cara pencegahan yang tidak
sama persis. Namun secara umum penularan terbanyak adalah melalui kotoran
(urin/feses), sekresi kelenjar (ludah, air susu, cairan kelamin),
transfusi darah, transplantasi organ, dan plasenta ibu ke janin. Khusus untuk parasit Toxoplasma juga dapat tertular melalui makanan yang dimasak setengah matang yang terkontaminasi kista toxoplasma.
Cara pencegahan terbaik yang dianjurkan adalah:
- menghindari kontak melalui cara-cara di atas dengan penderita Torch
- gunakan sarung tangan tiap kali membersihkan kotoran binatang peliharaan, terutama kucing
- selalu menjaga kebersihan tangan sebelum makan
- menghindari makanan yang dimasak setengah matang/ half-cooked (ctt: pematangan di suhu minimal 70 C selama 10 menit akan mematikan virus ini)
Dapatkah Diobati?
Pasien
dengan kadar Torch yang rendah dapat diobati dengan antibiotik. Namun
pengobatan ini tidak efektif untuk kadar Torch yang kronis atau pasien
mengandung dengan usia kandungan di bawah 3 bulan/ tri-semester I.
Karena
itu untuk mengantisipasi dampak negatif di kemudian hari, disarankan
untuk calon ibu hamil melakukan tes Torch ini terlebih dulu. Bila memang
ditemukan adanya infeksi, maka dokter akan melakukan treatment dan
vaksinasi lanjutan. Setelah dinyatakan bebas Torch, pasien baru
diperbolehkan aman untuk mulai hamil.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah sedia mengisi dengan santun