Molekul prolaktin dalam proses laktasi
Selamat datang di pita biru
Prolaktin merupakan faktor yang paling penting di dalam proses laktasi. Seperti hormon anterior pituitari lainnya, sekresi prolaktin diatur secara langsung oleh pengaruh hipotalamus, yaitu prolaktin-inhibiting factor (PIF) seperti dopamin, GABA dan prolaktin-releaasing factor (PRF) seperti thyrotropin-releasing hormon (TRH), vasoative intestinal peptide (VIP), oksitosin, angiotensin II dan serotonin. Pada tingkat pituitari, hprl diatur oleh mekanisme autokrin dan parakrine. Hormon perifer seperti estrogen, hormon thyroid, vitamin D dan glukokortikoud merupakan suatu modulator poten sintesis dan pelepasan hPRL
Sejumlah hormon lain dan fakor neurufarmakologi dapat mempengaruhi sekresi prolaktin. Beberapa subtansi yang diproduksi oleh hipotalamus memperlihatkan aktifitas prolaktin releasing factor (PRF). Thyrotropin reseasing factor (TRF) hipothalamik mempengaruhi perangsangan pengeluaran prolaktin. Kadar T4 (thyroxsine) dan T3 (triiodothyronim) yang rendah seperti dalam hipothyroidism-mengingkatkan pelepasan prolaktin dibawah pengaruh TRF.
Sebaliknya kadar T3 dan T4 yang meningkat dapat menekan pelepasan prolaktin. Antagonis Dopamihergik dapat menyebabkan terjadinya hiperprolaktinemik. Selain itu estrogen sendiri merupakan perangsang yang penting bagi pelepasan prolaktin
A. Prolaktin Inhibiting Factor (PIF)
1. Dopamin
Peranan dopamin sebagai faktor utama penghambat prolaktin telah diketahui. Dopamin disekrsesikan ke dalam pembuluh darah oleh sistem tuberoinfundibular DA (TIDA). Biosintesis dan pelepasan DA terjadi didalam axon terminal. Dopamin terikat pada reseptor DA pada laktrotop untuk menghambat sekresi hPRL. Meskipun sudah jelas bahwa mekanisme dopaminergik berperan dalam penghambatan sekresi prolaktin tetapi tempat kerjanya masih belum diketahui secara jelas.
Telah diselidiki bahwa dopamin dan prekursor L-dopa menurunkan sekresi prolaktin. Pemberian L-dopa dapat menurunkan kadar hPRL 2,5 jam setelah pemberiannya.
2. Gamma Aminobutiric acid (GABA)
GABA juga merupakan salah satu PIF yang bekarja secara in vivo atau invitro.Gababekerja pada pituitari anterior menghambat lactotrop melepaskan prolaktin.
B. Prolaktin Releasing factor (PRF)
1. Thyrotropin-Releasing Hormon
TRH merupakan salah satu PRF yang poten yang bekerja pada reseptornya di laktrotrop pituitari. Sirkulasi dari T4 dan T3 akan mempengaruhi pelepasan PRL sebagai respon terhadap rangsangan TRH.
2. Vasoative Intestinal Pepitide dan Oksitosin
Kadar VIP dan oksitosin yang tinggi di dalam darah hipofiseal dan adanya reseptor spesifik di anterior pituitari akan mempengaruhi fungsi anterior pituitari. VIP dan aksotosin merupakan salah satu PRF.
3. Angiotensin II
Angiotensi II (AII) merupakan stimulator yang poten dalam pelepasan PRL. Bekerja pada reseptor spesifik di laktrotrop, dan kerja PRF dapat dihambat oleh AII antagonis (saralasin). Aksi PRF dari AII lebih poten bila dibandingkan dengan TRH dan kerjanya labih cepat (10 menit mencapai puncaknya).
4. Serotonin
Serotonin juga merupakan salah satu PRF. Peningkatan kadar serotonin akan menyebabkan pelepasan PRL, sebaliknya kadar serotonin yang rendah akan mengurangi sekresi prolaktin.
Reseptor-reseptor spesifik prolaktin lainnya juga ditemukan di ovaarium, pituitari, uterus, liver dan ginjal. Pada jaringan mammae, prolaktin terletak di permukaan sel-sel alveolar dan berpengaruh pada proses intraseluler. Prolaktin menyebabkan mitosis pada sel-sel epitelial galandula mammae dan merangsang sintesis protein susu, lemak dantransferase. Berlawanan dengan efek stimulator prolaktin, progesteron memblok sintesis karbohidrat dan bagian-bagian laktose, α-lactalbumin dan galaktosyl , α-lactalbumin.Reseptor lainnya yang diduga akan mempengaruhi kerja PRL adalah glukokortikoid yang mempengaruhi transkripsi gen PRL, Vitamin D yang mempengaruhi akumulasi RNA prolakton. Esrogen akan memacu sintesis dan pelepasan PRL tetapi sangat tergantung pada durasi dan dosis pemberiannya.
Molecule of prolactin in lactation
جزيء من البرولاكتين في الرضاعة
Awalan
Molekul prolaktin diidentifikasikan pertama kali pada tahun 1970, berasal dari sel-sel spesifik (lactotrophs) di daerah anterior galndula pituitari. Molekul prolaktin (hPRL) terdiri dari polipeptida tunggal dengan 198 aminoacid dengan berat molekul 22.000 MW> Strukturnya berbentuk globular yang dirangkai dengan tiga ikatan disulfid. Secara genetik hPRL berada pada kromosom 6 dengan lokus HLA.
Prolaktin merupakan faktor yang paling penting di dalam proses laktasi. Seperti hormon anterior pituitari lainnya, sekresi prolaktin diatur secara langsung oleh pengaruh hipotalamus, yaitu prolaktin-inhibiting factor (PIF) seperti dopamin, GABA dan prolaktin-releaasing factor (PRF) seperti thyrotropin-releasing hormon (TRH), vasoative intestinal peptide (VIP), oksitosin, angiotensin II dan serotonin. Pada tingkat pituitari, hprl diatur oleh mekanisme autokrin dan parakrine. Hormon perifer seperti estrogen, hormon thyroid, vitamin D dan glukokortikoud merupakan suatu modulator poten sintesis dan pelepasan hPRL
Sejumlah hormon lain dan fakor neurufarmakologi dapat mempengaruhi sekresi prolaktin. Beberapa subtansi yang diproduksi oleh hipotalamus memperlihatkan aktifitas prolaktin releasing factor (PRF). Thyrotropin reseasing factor (TRF) hipothalamik mempengaruhi perangsangan pengeluaran prolaktin. Kadar T4 (thyroxsine) dan T3 (triiodothyronim) yang rendah seperti dalam hipothyroidism-mengingkatkan pelepasan prolaktin dibawah pengaruh TRF.
Sebaliknya kadar T3 dan T4 yang meningkat dapat menekan pelepasan prolaktin. Antagonis Dopamihergik dapat menyebabkan terjadinya hiperprolaktinemik. Selain itu estrogen sendiri merupakan perangsang yang penting bagi pelepasan prolaktin
A. Prolaktin Inhibiting Factor (PIF)
1. Dopamin
Peranan dopamin sebagai faktor utama penghambat prolaktin telah diketahui. Dopamin disekrsesikan ke dalam pembuluh darah oleh sistem tuberoinfundibular DA (TIDA). Biosintesis dan pelepasan DA terjadi didalam axon terminal. Dopamin terikat pada reseptor DA pada laktrotop untuk menghambat sekresi hPRL. Meskipun sudah jelas bahwa mekanisme dopaminergik berperan dalam penghambatan sekresi prolaktin tetapi tempat kerjanya masih belum diketahui secara jelas.
Telah diselidiki bahwa dopamin dan prekursor L-dopa menurunkan sekresi prolaktin. Pemberian L-dopa dapat menurunkan kadar hPRL 2,5 jam setelah pemberiannya.
2. Gamma Aminobutiric acid (GABA)
GABA juga merupakan salah satu PIF yang bekarja secara in vivo atau invitro.Gababekerja pada pituitari anterior menghambat lactotrop melepaskan prolaktin.
B. Prolaktin Releasing factor (PRF)
1. Thyrotropin-Releasing Hormon
TRH merupakan salah satu PRF yang poten yang bekerja pada reseptornya di laktrotrop pituitari. Sirkulasi dari T4 dan T3 akan mempengaruhi pelepasan PRL sebagai respon terhadap rangsangan TRH.
2. Vasoative Intestinal Pepitide dan Oksitosin
Kadar VIP dan oksitosin yang tinggi di dalam darah hipofiseal dan adanya reseptor spesifik di anterior pituitari akan mempengaruhi fungsi anterior pituitari. VIP dan aksotosin merupakan salah satu PRF.
3. Angiotensin II
Angiotensi II (AII) merupakan stimulator yang poten dalam pelepasan PRL. Bekerja pada reseptor spesifik di laktrotrop, dan kerja PRF dapat dihambat oleh AII antagonis (saralasin). Aksi PRF dari AII lebih poten bila dibandingkan dengan TRH dan kerjanya labih cepat (10 menit mencapai puncaknya).
4. Serotonin
Serotonin juga merupakan salah satu PRF. Peningkatan kadar serotonin akan menyebabkan pelepasan PRL, sebaliknya kadar serotonin yang rendah akan mengurangi sekresi prolaktin.
Reseptor-reseptor spesifik prolaktin lainnya juga ditemukan di ovaarium, pituitari, uterus, liver dan ginjal. Pada jaringan mammae, prolaktin terletak di permukaan sel-sel alveolar dan berpengaruh pada proses intraseluler. Prolaktin menyebabkan mitosis pada sel-sel epitelial galandula mammae dan merangsang sintesis protein susu, lemak dantransferase. Berlawanan dengan efek stimulator prolaktin, progesteron memblok sintesis karbohidrat dan bagian-bagian laktose, α-lactalbumin dan galaktosyl , α-lactalbumin.Reseptor lainnya yang diduga akan mempengaruhi kerja PRL adalah glukokortikoid yang mempengaruhi transkripsi gen PRL, Vitamin D yang mempengaruhi akumulasi RNA prolakton. Esrogen akan memacu sintesis dan pelepasan PRL tetapi sangat tergantung pada durasi dan dosis pemberiannya.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah sedia mengisi dengan santun